Kenapa aku posting soal milis? Nggak banyak maksudnya, sih. Pertama, jelas untuk menggugurkan kewajiban (eh, jangan ditiru!). Kedua, untuk memperjelas lagi tentang pengertian milis dan kegunaannya. Masalahnya, ada beberapa orang yang nggak kunjung paham kegunaan dan pengertian milis. Oleh sebab itu, aku mau sedikit aja menjelaskan lagi mengenai milis.
Pengertian gampangnya, milis itu adalah sebuah grup yang berbasis e-mail. Grup ini biasanya didasarkan pada minat, profesi, maupun hobi yang sama. Sesama anggota milis berhubungan lewat e-mail. Jadi, setiap e-mail yang masuk ke dalam alamat e-mail milis akan langsung terkirim juga kepada semua anggota milis. Kalo di sekolahku, dulu praktek milis buat anak-anak sekelas. Nggak tahu, deh, ntar masih bisa dipakai apa nggak. Harapannya, sih, milis itu bisa terus dipake sampe kapan pun, untuk mempererat tali silaturrahim.
Soal kegunaannya, milis punya banyak. Kalo menurut pengalamanku, dengan milis, kita bisa saling bertukar cerita mengenai banyak hal. Kalo milis kita terbatas pada topik dan minat-minat tertentu, kita bisa bertukar pengalaman yang berhubungan dengan minat kita. Selain itu, kita juga bisa berdiskusi tentang berbagai hal. Pokoknya, apapun tema milisnya, kegunaannya tetap saja ada dua: berbagi dan mempererat tali silaturrahim.
Dalam milis, karena ada banyak anggota (oke, milis kelasku terbatas anak-anak di kelas, thok!), kita harus ingat etika yang baik dalam berhubungan dengan orang lain. Di buku TIK kelas 9 punyaku (ketahuan, deh, ngelirik buku juga! Ehe, nggak ngelirik, lihat malah! :P), ada beberapa kesalahan etika milis yang sering dilakukan.
- Tidak mengganti subjek saat diskusi sudah berganti topik. Maksudnya, kita bicara hal lain yang sama sekali nggak ada hubungannya sama judul (subjek, kalo bahasa e-mail, kan?) yang kita gunakan. Itu seringkali bikin anggota lain kesal, soalnya dikiranya kita masih membahas topik yang sama.
- Mengirim file besar kepada teman atau rekan kerja. Ini bisa merugikan banyak orang. Masalahnya, kalo kita nggak ngirim e-mail dengan jalur pribadi (japri), tapi pake milis, file yang besar itu bisa merugikan orang yang server e-mailnya membatasi besar kotak surat. Jadi, kalo begini, mendingan pake japri aja, jangan milis, dan kalo bisa jangan besar-besar. Perlu diingat juga tentang kotak surat si penerima.
- Posting ke milis padahal seharusnya japri. Ini juga jadi masalah. Kebanyakan karena pengen ngobrol sama salah satu anggota milis, tapi nggak lihat-lihat penerima e-mailnya. Kalo asal-asalan dan nggak teliti kayak begini, kasihan yang nerima e-mail, kan? Nggak ngerti apa-apa, ternyata inboxnya penuh dengan e-mail-e-mail yang seharusnya japri.
- Mengirim ulang e-mail. Biasanya gara-gara e-mail sebelumnya nggak ada yang nanggepin. Masya Allah, emangnya semua orang harus nanggepin satu e-mail? Yah, sabar, itu kuncinya. Nggak usah bikin kesel anggota yang lain dengan mengirimkan e-mail berkali-kali kayak begitu. Itu cukup mengganggu. Lagian, kenapa nggak nyoba nanya di tempat lain? Mungkin ada yang lebih bersahabat dan mau nanggepin, kan? ;)
- Memposting topik yang tidak pada tempatnya. Milisnya lebih berhubungan ke A, kita ngomong B, atau malah C. Itu mungkin bikin beberapa anggota ngerasa nggak enak. Bahkan kalau milis kelas yang lebih longgar, ini perlu diperhatikan. Pokoknya, hati-hati aja kalo ngirim e-mail ke milis, karena yang baca bukan cuma satu orang.
Yeah, aku nggak bisa nulis banyak-banyak lagi. Yang penting, aku udah menggugurkan sedikit kewajibanku. Tapi, perlu diingat, dari semua tulisan yang ada, ambil hikmahnya dan perbaiki kesalahannya. Karena, aku juga manusia, dan bisa berbuat kesalahan.^^
Oke, sekian dulu untuk hari ini. Karena udah malem, aku mau ngelanjutin besok aja! Tetep semangat, ingat bahwa kita semua adalah yang terbaik. Seperti kata Andy Lau dalam lagunya:
Everyone is No. 1
Yoo, Bul!
ReplyDeleteposting tulisan selanjutnya! :)
Weh,, Henry Lau, ik!
Eh, maksudku Andy Lau, deng!^^